Apa Itu Stacking Load pada Pallet? Ini Cara Menghitung dan Menghindari Overload

Apa Itu Stacking Load pada Pallet? Ini Cara Menghitung dan Menghindari Overload

Dalam dunia industri dan logistik, istilah stacking load sering kali muncul saat membahas spesifikasi pallet. Namun, tidak semua pelaku usaha benar-benar memahami arti penting dari stacking load dan dampaknya terhadap efisiensi serta keamanan dalam penyimpanan maupun pengiriman barang. Kesalahan dalam memperkirakan beban yang ditumpuk (stacking load) dapat menyebabkan kerusakan pada barang, pallet, bahkan membahayakan keselamatan pekerja.

Apa Itu Stacking Load pada Pallet? Ini Cara Menghitung dan Menghindari Overload

Artikel ini akan membahas secara menyeluruh apa itu stacking load, bagaimana cara menghitungnya dengan benar, dan tips penting untuk menghindari overload pada pallet — berdasarkan pengalaman di lapangan serta standar industri terkini.

Apa Itu Stacking Load?

Pengertian Dasar

Stacking load adalah kapasitas beban maksimum yang dapat ditanggung oleh sebuah pallet ketika ditumpuk secara vertikal dengan beban tambahan di atasnya, dalam kondisi statis (tidak bergerak). Nilai ini menjadi acuan penting dalam sistem penyimpanan bertingkat (double stacking) dan gudang racking.

Stacking load berbeda dari:

  • Static load: Beban total saat pallet berada di permukaan datar dan tidak bergerak.
  • Dynamic load: Beban maksimum saat pallet dipindahkan dengan alat seperti forklift atau hand pallet.

Pentingnya Memahami Stacking Load

Jika stacking load terlampaui, konsekuensi yang bisa terjadi antara lain:

  • Pallet patah atau melengkung
  • Kerusakan pada produk
  • Runtuhnya susunan pallet
  • Risiko kecelakaan kerja

Cara Menghitung Stacking Load dengan Akurat

1. Ketahui Kapasitas Pallet

Langkah awal adalah memahami spesifikasi pallet yang digunakan, seperti material (plastik HDPE, PP, kayu), model konstruksi, dan kondisi fisiknya (baru atau bekas).

Contoh:
Jika sebuah pallet plastik memiliki stacking load maksimum 1000 kg, maka total beban dari pallet yang ditumpuk di atasnya tidak boleh melebihi 1000 kg.

2. Hitung Berat Total Barang

Pastikan Anda menghitung berat produk secara akurat, termasuk kemasan dan palet tambahan di atasnya. Gunakan rumus:

Total Stacking Load = (Berat Barang per Pallet × Jumlah Pallet di Atasnya)

3. Perhatikan Tingkat Kelembaban dan Suhu

Kondisi gudang seperti suhu tinggi atau kelembaban bisa memengaruhi daya tahan fisik pallet, terutama pallet berbahan kayu.

4. Cek Permukaan Penyimpanan

Pastikan permukaan tempat pallet diletakkan datar dan stabil, agar tekanan beban terdistribusi secara merata.

Tips Menghindari Overload pada Pallet

Gunakan Pallet Sesuai Aplikasi

Pilih pallet yang memang dirancang untuk stacking, seperti pallet plastik tipe heavy duty dengan sistem sekat dan material tahan beban berat.

Perhatikan Kondisi Pallet

Jangan gunakan pallet yang sudah retak, melengkung, atau memiliki struktur rusak, karena kapasitas load-nya akan menurun drastis.

Ikuti Rekomendasi Pabrikan

Selalu patuhi informasi dari produsen mengenai batas load masing-masing tipe pallet.

Lakukan Simulasi Penumpukan

Sebelum dilakukan stacking besar-besaran, uji coba kecil untuk mengecek kestabilan dan kekuatan susunan pallet.

Stacking Load: Kunci Keselamatan dan Efisiensi Operasional

Dengan memahami stacking load secara menyeluruh, pelaku industri dapat menghindari kerugian besar akibat kerusakan barang dan kecelakaan kerja. Stacking load bukan sekadar angka teknis, tapi merupakan aspek krusial dari sistem manajemen logistik yang efisien dan aman.

Jika Anda memerlukan pallet plastik berkualitas tinggi yang sudah teruji beban statis, dinamis, dan stacking load-nya, PT Putra Rajawali Plasindo menyediakan berbagai varian untuk berbagai kebutuhan industri.

Hubungi kami untuk konsultasi spesifikasi pallet yang tepat:
📞 WhatsApp: 0812-7777-7735
📧 Email: sales@putrarajawali.co.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Keranjang Belanja