Dalam rantai pasok modern, pallet adalah komponen vital yang digunakan untuk menyimpan, mengangkat, dan mengangkut barang secara efisien. Dua jenis pallet yang paling umum digunakan di berbagai sektor industri adalah pallet kayu dan pallet plastik. Salah satu pertimbangan penting dalam memilih antara keduanya adalah kekuatan dan ketahanannya dalam menghadapi beban dan kondisi kerja.
Daftar Isi

Namun, seberapa kuat sebenarnya pallet kayu dibandingkan pallet plastik? Artikel ini akan mengulas kekuatan keduanya secara teknis dan fungsional, serta kapan sebaiknya masing-masing digunakan sesuai kebutuhan industri.
Mengenal Karakteristik Pallet Kayu
Pallet kayu merupakan pilihan konvensional yang telah digunakan selama puluhan tahun, terutama di sektor manufaktur dan ekspor. Umumnya terbuat dari kayu keras (seperti jati atau mahoni) atau kayu lunak (seperti pinus), pallet ini dikenal karena kemudahan produksinya dan biaya awal yang relatif rendah.
Karakteristik utama:
- Mudah diperbaiki jika rusak
- Umumnya digunakan untuk sekali jalan (one way trip) atau ekspor
- Dapat disesuaikan ukurannya dengan cepat
- Rentan terhadap kelembapan, rayap, dan jamur jika tidak diberi perlakuan khusus
Seberapa Kuat Pallet Kayu?
Kekuatan pallet kayu ditentukan oleh jenis kayu, konstruksi, dan kualitas sambungan (paku atau baut). Dalam kondisi ideal:
- Kekuatan beban statis: 1.500 – 3.000 kg
- Kekuatan beban dinamis: 700 – 1.500 kg
- Ketahanan terhadap tekanan racking: Terbatas, tergantung konstruksi bawah
Namun, perlu dicatat bahwa kekuatan ini bisa menurun signifikan jika kayu terkena air, rayap, atau retak akibat benturan. Selain itu, setiap pallet kayu memiliki variasi karena sifat material alami yang tidak seragam.
Perbandingan dengan Pallet Plastik
Kriteria | Pallet Kayu | Pallet Plastik |
---|---|---|
Kekuatan beban statis | 1.500 – 3.000 kg | 2.000 – 5.000 kg (tergantung tipe) |
Beban dinamis | 700 – 1.500 kg | 1.000 – 2.000 kg |
Tahan terhadap kelembapan | Tidak | Ya |
Tahan terhadap rayap/jamur | Tidak tanpa perlakuan | Ya |
Tingkat deformasi | Tinggi (bisa melengkung/retak) | Rendah (fleksibel tapi kuat) |
Umur pakai | 1–2 tahun | 5–10 tahun |
Dapat dicuci | Tidak | Ya |
Ramah lingkungan | Bisa didaur ulang (terbatas) | 100% daur ulang jika HDPE/PP |
Kapan Harus Menggunakan Pallet Kayu?
Meskipun kekuatannya relatif lebih rendah daripada pallet plastik, pallet kayu tetap menjadi pilihan ideal untuk beberapa kebutuhan:
✅ Cocok Digunakan Jika:
- Penggunaan hanya satu kali (ekspor tanpa retur)
- Biaya menjadi pertimbangan utama
- Tidak diperlukan sanitasi tinggi
- Barang tidak disimpan lama di area lembap atau terbuka
Namun, jika Anda membutuhkan kekuatan struktural jangka panjang, daya tahan terhadap lingkungan ekstrem, dan penggunaan berulang, maka pallet plastik adalah pilihan yang lebih tepat secara fungsional dan ekonomis.
Studi Kasus Singkat: Industri FMCG vs Industri Konstruksi
- FMCG (Fast Moving Consumer Goods): Umumnya lebih memilih pallet plastik karena produk dikirim secara massal, disimpan lama, dan perlu dijaga kebersihannya.
- Industri Konstruksi: Masih menggunakan pallet kayu karena pengiriman material kasar yang sering kali dilakukan sekali jalan, serta kondisi kerja yang tidak menuntut sanitasi.
Kesimpulan
Kekuatan pallet kayu memang memadai untuk berbagai kebutuhan logistik dasar, terutama jika digunakan dalam jangka pendek dan lingkungan kering. Namun, dalam hal daya tahan jangka panjang, ketahanan terhadap kelembapan, serta beban berat secara konsisten, pallet plastik unggul secara teknis dan ekonomis.
Pemilihan jenis pallet harus disesuaikan dengan jenis barang, lingkungan kerja, frekuensi penggunaan, dan kebutuhan sanitasi. Dengan memahami keunggulan dan keterbatasan masing-masing material, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih efisien dan berkelanjutan.